Paska Covid-19, hasil pemeriksaan PCR menyatakan saya negatif dari Covid-19 pada tanggal 17 Juli 2021. Namun ternyata pertarungan belum selesai. Paska Covid-19, virus korona umumnya meninggalkan jejak dan jejak ini berbagai macam bentuknya. Wujud paska Covid ini bisa berupa badan lemas, sulit konsentrasi, batuk, pneumonia, pengentalan darah, kepala pusing, dan banyak hal lainnya berbeda di setiap orang. Karena hal tersebut, dokter saya menyarankan selama 3 bulan kedepan untuk selalu memonitor kondisi badan, mandapatkan asupan nutrisi yang baik, cukup istirahat, dan berolahraga ringan.
Lagi menurut penuturan dokter saya paska Covid-19, bukan berarti langsung bebas dari penyakit ini. Kesehatan harus benar-benar diperhatikan apakah ada gangguan kesehatan yang memburuk atau kondisi semakin baik. Jika kondisi badan semakin baik artinya sudah benar-benar pulih. Namun jika ada gejala-gejala kesehatan yang tidak lebih baik, maka harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang paling tepat.
Pandemi Belum Berakhir Paska COVID-19
Sampai dengan tulisan ini naik, masa pandemi belumlah berahir. Tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas dan tidak berkerumun harus dipatuhi. Kita semua ingin segera beraktifitas kembali secara bebas namun saat ini perlu ada jeda agar jumlah penularan Covid ini dapat turun sampai titik terkendali. Ingat sudah banyak tenaga kesehatan yang gugur melawan virus korona yang artinya berkurang orang untuk menangani pasien-pasien Covid. Jika pasien-pasien Covid cenderung meningkat, dan tenaga kesehatan semakin berkurang, bagaimana mengatasi kondisi pandemi ini? Penyakit di dunia ini bukan hanya Covid, jika tenaga kesehatan yang jumlahnya terus berkurang karena Covid ini, bagaimana dengan penanganan penyakit lainnya? Perlu diingat tenaga kesehatan tidak jadi secara instan, perlu waktu dan pengetahuan yang memadai.
Duka dan Luka
Covid-19 sudah membawa duka yang mendalam. Pada awal virus korona menyebabkan jatuhnya korban, mungkin adalah orang jauh dari kita. Namun Covid-19 saat ini sudah menyebabkan meninggalnya orang-orang terdekat. Beberapa waktu lalu sahabat dekat saya pun meninggal akibat penyakit ini, dan hampir setiap hari saya mendapatkan berita duka. Untuk menghentikan duka yang menyebabkan luka mendalam ini perlu aksi kolektif. Perlu bersama-sama saling menjaga agar virus ini tidak terus menyebar. Tolong dan mohon untuk bergerak bersama-sama agar tidak semakin banyak korban berjatuhan.
Pembatasan mobilitas yang dilakukan pemerintah tidak lain hanya ingin agar virus ini tidak terus menyebar. Jika kita sama-sama memiliki kesadaran yang tinggi untuk saling menjaga mungkin kondisi saat ini dapat cepat berakhir. Bagi yang memiliki kelebihan secara finansial, bantulah orang-orang yang kekurangan, jika orang yang memiliki kemampuan untuk membantu lingkungannya, bantulah lingkungannya. Virus ini hanya akan kalah jika kita bergerak bersama menjaga agar tidak terus menyebar. Jika virus ini menjangkiti orang yang kuat, kemungkinan besar bisa akan pulih, namun bagaimana jika menjangkiti orang yang lemah fisiknya, memiliki penyakit bawaan? Apakah perlu duka berkepanjangan?
Segera mendapatkan vaksin merupakan salah satu cara meminimalkan penyebaran Covid-19. Vaksin tidak menjamin seseorang kebal dari Covid-19, namun yang saya rasakan dampak dari Covid-19 ke saya menjadi lebih ringan. Walau saya memiliki penyakit bawaan, terkena Covid-19 tidak membawa saya sampai ke titik mengkhawatirkan. Karena itu segeralah untuk mendapatkan vaksin apapun jenis vaksinya. Semoga pandemi ini dapat segera berakhir.
Sukses Selalu di Darat, Laut dan Udara.